I-Punya
this site the web

Karena Jodoh atau Karena Keadaan ?

Jodoh?
Apa sih makna jodoh yang sebenarnya?


Mungkin kita secara sederhana memaknai arti jodoh adalah ‘soul mate’ atau belahan jiwa. Atau juga pilihan terbaik dan terakhir dalam hidup kita. Atau juga sebuah takdir yang tak bisa dielakan, meskipun mungkin kita tidak menyukainya.

Tapi benarkah begitu?

Kadang kita rancu menimbang, apakah sesuatu yang kita pilih itu sudah merupakan yang terbaik yang kita inginkan, atau menjadi terbaik karena dipaksa oleh keadaan? Dengan kata lain, mau gak mau ya kita terima kurang dan lebihnya. Dan pada akhirnya kita menyerah dan menentramkan diri kita sendiri dengan bergumam :

“ Yah, mungkin emang dia udah jodoh gw. Diantara yang lain dia emang yang terbaik, meskipun belum yang paling sesuai dengan kriteria gw sih. Tapi kan emang gak ada manusia yang sempurna.”

Kemudian kita mengambil keputusan untuk menikahinya. What next? We married the wrong person. Tapi apa mau dikata, kita udah terikat oleh konsep ‘jodoh’ yang kita pahami, sehingga ya mesti kita terima aja deh. Dan dengan daya upaya kita berusaha mencari pemakluman atas segala kekurangan yang dia miliki. Untuk bercerai memang sebuah keputusan yang sepertinya mudah, tapi menjalaninya adalah sebuah tantangan besar!

Lalu, apakah kita mesti memaksakan hidup dalam lingkaran keputus asaan dan kejenuhan yang terus menerus berulang? Ngeliat dia tiap hari rasanya udah mual banget. Tapi karena pertimbangan yang justru lebih merupakan hal-hal di luar diri kitalah yang bikin kita memilih hidup seperti zombie.

“ Gimana ya, gw sebenernya dah gak tahan, tapi gw mikirin anak gw aja.” Atau...“ Gila! Ampuun deh. Ngeliat dia rasanya mau gw bejek-bejek, tau gak sih lo? Cuma karena orang tua dia udah baik banget ma gw, dan gw juga gak mau nyokap bokap gw kecewa kalo gw ampe cerai ma si kutu busuk itu.”

Banyak hal! Lalu kenapa kita bisa sampai salah memilih?

First, he or she seems like the right one for me. Oooh…my soul mate… I think I wanna spend my whole life with her or him. But at the end….that son of a bitch…..or BITCH!
Hidup dalam penjara gerutu dan mengutuk bukan sebuah pilihan yang nyaman lho.

Kalo boleh saran, mungkin akan lebih baik kalo memilih pasangan hidup jangan lebih banyak pake pertimbangan logika, such as :

“ Umur gw udah sekian, kerjaan gw udah mantep, mau apa lagi coba? Lagi pula dia udah baik banget ma gw. Perhatian dan kesetiaan dia udah gak usah diragukan lagi deh.”

Tapi….above all…do you love her/him? LOVE lho, bukan do you WANT her/him?
Sebab makna menginginkan dan makna mencintai itu bedanya jauh banget.

Bisa jadi kita menginginkan seseorang bukan karena kita mencintainya. Tapi lebih karena kita butuh keberadaan seseorang yang peduli dan mau mendampingi kita. Jadi, lebih pada nilai kebutuhannya. Bukan pada nilai kecintaannya. Tapi kalo mencintai, berarti gak perlu alasan yang reasonable. Sekalipun dia bajingan atau kutu kupret, kita tetap bisa tulus mencintainya. Dan kita bahkan bisa bahagia dalam penderitaan. Sebegitu dahsyatnya ya cinta.

Atau pada kasus tertentu, bisa jadi begini : Kita dalam sebuah perkawinan yang hambar. Kita tau dia udah gak mencintai kita. Tapi kita masih sangat mencintai dia. Masih sangat membutuhkan dia. Akhirnya kitalah yang harus selalu mengalah dan bertahan. Selalu berusaha memaklumi semua tindakan dia yang paling buruk sekalipun. Karena begitu takutnya kita untuk kehilangan dia. Yah, ini juga sebuah kebodohan.

Tapi untuk bercerai dari dia, kita berarti akan kehilangan separuh nyawa. Gak lebih gak kurang kita akan hidup kayak zombie juga. Simalakama deh. Berat. Yah, itulah yang harus kita jalani dengan seluruh pemaknaan konsep jodoh yang kita percaya.

Kalo menurut gw sendiri, bisa aja ketika kita sedang terikat tali perkawinan sekalipun, kita masih bisa ketemu jodoh kita yang sebenarnya.

Artinya, kita bisa aja menjalin hubungan dengan orang lain alias selingkuh. Tapi biasanya justru kita bisa jauh lebih berbahagia dengan selingkuhan kita itu. Mungkin aja justru dia jodoh kita yang sebenarnya. Tapi karena udah terlanjur kita nikah ama the wrong person, kitapun memilih untuk berhubungan dengan true love kita itu secara tidak sah aja. Curi-curi waktu dan kesempatan.

Hidup itu emang lucu. Tapi kelucuan yang getir. Nyari jodoh itu gak gampang. Seringkali kita terjebak pada keadaan dan konsep jodoh yang terlalu sempit maknanya. Emang gak semua orang cukup beruntung bisa ketemu love of a life time-nya. Justru ketika kita udah jumpalitan, ngurus tiga anak, yang kita asuh sampe udah pada gede-gede, eh, baru deh kita ketemu jodoh kita yang sejati. Itu bisa aja terjadi.

Suami atau istri yang sedang kita miliki saat ini belum tentu jodoh kita yang sesungguhnya. Mungkin suami atau istri kita itu hanyalah sebuah bagian dari perjalanan hidup kita aja. Mungkin kita gak akan menghabiskan sisa hidup kita bersama mereka. Mereka bisa aja cuma takdir yang harus kita terima aja, suka ataupun gak suka.

Gw sih gak mau hidup jadi zombie. Menyerah karena keadaan yang memaksa. Sampe-sampe mesti kehilangan jiwa dan kebahagiaan. Mending gw gak usah nikah seumur hidup kalo belom ketemu true love gw. Gak apa deh gw tua nya mati kesepian gak ada yang ngurus. At least I live as I believe. No matter what they take from me, they can’t take away my dignity….

Ngapain buang-buang hidup kita yang sangat berharga hanya untuk seseorang yang gak worth it buat kita. Pikir-pikir banget deh sebelom kita mastiin untuk nikah ama seseorang. Tarohannya HIDUP kita lho. MASA DEPAN & KEBAHAGIAAN KITA lho. Jangan nyerah lah untuk terus berjuang mendapatkan pasangan yang sejati. Tapi buat kalian yang udah salah pilih…ya mau gimana lagi? Nikmati aja deh hidup seperti zombie. Siapa tau nanti-nanti masih ada kesempatan ketemu yang terbaik dalam hidupmu yang singkat banget itu.

Biarpun ketemu true love nya 5 detik sebelum ajal menjelang kita, seenggaknya kita gak akan mati penasaran lagi kan? Dari pada mesti jadi zombie seumur hidup. Weee…

sumber tulisan di sini dengan judul yang sama.

Catatan :
  • Latar belakang tulisan ini adalah sebuah inbox yang ditujukan pada Admin Jodoh Cinta yang menceritakan tentang kenyataan getir kehidupan sepasang suami-istri, di mana pihak Istri merasakan ketidakbahagiaan dan ketidaktentraman dalam kehidupan rumah tangganya. Hal tersebut terjadi dari banyak sebab, antara lain karena sang suami bersikap kasar dan sering menganiaya, sang suami semena-mena dan tidak bertanggung jawab, atau karena pernikahan yang dipaksakan tanpa cinta.
  • Kebanyakan orang kalau sudah menikah, berpikir bahwa baik dan buruknya pasangan, adalah jodoh mereka, padahal alquran jelas mengatakan bahwa :
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya , dan dijadikan-Nya di antara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir(QS. Ar Rum: 21)
  • Ayat tersebut mengisyaratkan adanya rasa tentram, kasih sayang pada pasangan sejati kita. Maka ketidaktentraman yang terjadi dalam rumah tangga, harus diupayakan jalan perdamaiannya, jika tidak juga diperoleh, maka boleh jadi memang bukan itu lah jodoh sejati baginya.
  • Bahkan ketidaktentraman itu terkadang tidak hanya menyiksa batin, tapi juga secara fisik, hukum di Indonesia pun mengatur tentang KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), baik kekerasan mental, fisik, sehingga tidak boleh tinggal diam dan harus diambil tindakan semestinya.
  • UU nomor 23 Tahun 2004,  ps. 1 ayat (1) :
kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga”.
  • Tulisan ini diambil sama persis dari sumbernya, hanya ditambahkan beberapa penekanan pada poin-poin tertentu. Mohon maaf jika ada Sahabat Jodoh Cinta yang menemukan ungkapan-ungkapan kasar di dalamnya. Semoga dapat diambil yang baiknya, hikmah dan ilmunya, dan tinggalkan yang buruk.
  • Karena keterbatasan ilmu Admin Jodoh Cinta, para Sahabat Jodoh Cinta dimohon memberikan tanggapan dan komentarnya yang terbaik. Semoga dapat menjadi pencerahan bagi orang-orang yang sedang mengalami permasalahan yang serupa. Terima kasih.

0 komentar:

Posting Komentar