Bismillahirrohmaanirrohiim
Sahabatku
...Jika kamu mencintai, mencintailah dengan tulus, artinya tak mengharapkan apa-apa walau dari siapapun. Karena itulah ketulusan yang sebenarnya. Jika itu yang kamu lakukan, yakinlah suatu saat nanti kamu akan memperoleh hikmah dari ketulusanmu, tapi jangan pula karena saya memberitahumu bahwa kamu akan mendapatkan hikmah, kamu baru mau mencintai dengan tulus, itu masih tidak tulus namanya.
Pahamilah bahwa ketulusan itu tidak mengharapkan apa-apa.
Jika kamu benar-benar telah mencintai dengan tulus, maka Allah akan mengajarimu tentang ketulusan yang sebenarnya, Allah akan mengajarimu berbagai hikmah yang kamu sendiri bisa memahaminya, dan pada akhirnya kamu akan menyadari betapa agungnya cinta.
Sahabatku
Jangan salahkan cinta, karena cinta adalah suci, salahkanlah diri kita, karena kita tidak bisa memaknai cinta, hanya orang-orang yang beriman kuat saja yang bisa mengendalikan gejolak cinta. Orang yang kuat imannya akan menjadikan cinta sebagai kendaraan untuk mendekatkan diri kepada Sang pemilik cinta, sedangkan orang lemah imannya, kebanyakan dikuasai oleh nafsunya sehingga menjadikan cinta sebagai kendaraanya untuk mendapatkan hal-hal yang tak diredhoi oleh Sang pemilik cinta.
Sahabatku
Kata orang cinta itu dari mata turun ke hati, mungkin benarlah adanya pesan Alquran yang berbunyi :
"Katakan (Wahai nabi Muhammad) kepada orang-orang yang beriman, hendaklah mereka senantiasa merendahkan pandangan dan memelihara kemaluan mereka (Surat An-Nur:30)
Ayat ini mungkin sebagiannya untuk mengingatkan agar kita tidak mudah jatuh cinta, karena kita tidak tahu apa yang akan diakibatkan oleh cinta.
Sahabatku
Cinta tidaklah selamanya memiliki, siapapun yang membaca kalimat ini pasti sangat sulit untuk menerimanya, termasuk saya. Ada orang yang mengatakan :
Buat apa cinta kalau tidak bisa memiliki
Buat apa cinta kalau tidak bisa hidup bersama
Buat apa cinta kalau tidak bisa membangun rumah idaman di surga.
Ah.. pokonya berbagai macamlah… itu mungkin semuanya benar sahabatku
Tapi… sahabatku, bagi saya pernyataan itu sepertinya mendahului apa yang akan ditetapkan oleh Allah, seolah-olah kita sudah mengetahui terlebih dahulu apa yang belum kita ketahui, apakah kamu yakin memang dia adalah jodohmu..? sehingga kamu ingin memilikinya atau…apakah kamu yakin dia bukan jodohmu… tak ada yang tahu bukan…? Kecuali hanya DIA, DIA yang mempunyai catatan kehidupan ciptaan-NYA.
Sahabatku, ingatlah bahwa “keinginan” selain-NYA sebagian besar darinya adalah “nafsu”.
Sahabatku
Menurut saya, gantungkanlah semua keinginan dan harapanmu hanya kepadaNYA, yach.. hanya kepadaNYA, biarkan DIA yang menentukan segalanya untuk jodohmu yang memang telah tercatat sebelum kita dilahirkan. Kalau memang telah ditentukan bahwa dia adalah jodohmu, maka sesulit apapun keadaanmu, Allah pasti mempertemukanmu karena bagi Allah tak ada yang tak mungkin karena memang DIA yang menentukan segalanya. Dan yakinlah kepada Allah, bagaimanapun jodohmu nanti, maka itulah yang terbaik buatmu.
JANGAN SEKALI-KALI KITA BERPERASANGKA BURUK KEPADA ALLAH.
Sahabatku
Alhamdulillah, kiranya tulisan saya ini ada manfaatnya, kalau ada yang tidak berkenan atau tak sependapat dengan saya, diharapkan komennya demi kebaikan bersama, saya mohon maaf dan kepada Allah saya mohon ampun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar