mengubur hidup-hidup cita dan cinta yang sedang berduka
sampai-sampai akal manusia tak bisa menjamin dirinya
bahkan urat nadi (sekalipun) tak mampu mengurai semua peristiwa
yang terlalu lama bersarang, bahkan semakin meraja . . .
pada gerimis, manusia menguntai keputus_asaannya
pada angin, manusia menyampaikan tangis kerinduan di dadanya
pada air, manusia melebur utuh bersama nasib yang membawanya
pada cahaya, manusia merajut harapan-harapannya
pada bintang, manusia menggantungkan keikhlasannya
pada langit, manusia menumpahkan kebesaran jiwanya
pada Tuhan, manusia menyerahkan kedha'ifan dirinya
manusia...
manusiaa...
manusiaaa...
dan hanya pada merpati, ia titipkan C*nta untuk semuaa....
salam senandung C*ntaa buat kalian disana... ^__*
0 komentar:
Posting Komentar